Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)Binuang, terus wujudkan target Program Percepatan Areal Tanam (PAT) dan Optimalisasi Lahan (OPLAH) didukung inovasi budidaya padi ramah lingkungan di wilayah kerjanya.
Korankalimantan.com – Dukungan Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian , Sekretaris Jendral Kementan terhadap program ini, telah melakukan Bincang dan diskusi Budidaya Padi Ramah Lingkungan, menuju pertanian yang lebih baik. Kamis 28/11/2024
Tujuan kegiatan ini untuk menyampaikan pentingnya teknologi tepat guna yang kaitannya dengan inovasi dalam pengembangan pertanian berkelanjutan, untuk lebih mengenal budidaya padi ramah lingkungan dan produk pangan sehat,.
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang terus mendorong generasi muda untuk berperan aktif dan proaktif dalam mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden.
Mentan Amran mengatakan Kementan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda. Untuk itu Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.
“Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya”, kata Mentan Amran.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan dalam konsep pertanian modern, membutuhkan SDM yang profesional, kreatif dan inovatif.
Bicang dan diskusi Budidaya Padi Ramah Lingkungan dipandu langsung oleh Ketua Kelompok Substansi Literasi Pertanian Irfan Muttaqin,SP,M.IT didampingi oleh Dr.Gagad Restu Pratiwi,SP,MP Peneliti BRIN sebagai pembahas dan narasumber ke-2.
Selama berkegiatan audien Zoom Meeting mendapatkan materi tentang budidaya padi ramah lingkungan bersama widyaiswara BBPP Binuang Budiono juga sebagai Narasumber.
Buku ini membahas tentang alternatif teknologi budidaya padi ramah lingkungan untuk mendukung Program PAT dan OPLAH yang merupakan Program Strategis dan Prioritas Kementan, untuk mewujudkan Swasembada Pangan Nasional yang telah di janjikan oleh Presiden Prabowo Subijanto dalam visi dan misinya.
Buku ini memberikan suplemen materi Budidaya padi ramah lingkungan dengan keunggulan yang signifikan, terutama dalam konteks efisiensi, produktivitas, keberlanjutan, dan dampak lingkungan.
Inti dari budidaya padi ramah lingkungan adalah jurus optimalisasi anakan produktif (Opsianif), penggunaan Biotron dan pestisida nabati untuk pengendalian OPT.
“Beberapa keunggulan budidaya padi ramah lingkungan yaitu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sehingga meningkatkan efisiensi pupuk” ujar Budiono.
Selain itu juga hemat air, mempercepat pemulihan kesehatan lahan, meremediasi tanah-tanah yang tercemar bahan bahan kimiawi dan menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman, Tambah Budiono sebagai penulis.
Beberapa metode seperti pengelolaan tanaman yang tepat dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari lahan sawah terutama pada lahan marginal lahan rawa. Hal ini membantu mengurangi jejak karbon dari produksi padi.
Penggunaan pestisida nabati (pesnab) dapat mendukung keanekaragaman hayati lokal dan dapat membantu mengendalikan hama penyakit tanaman secara alami. Padi yang dibudidayakan dengan metode ramah lingkungan sering kali bebas dari residu bahan kimia berbahaya.
“Ini meningkatkan kualitas dan keamanan pangan yang penting untuk konsumen, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang budidaya padi ramah lingkungan menuju pertanian lebih baik pangan yang mengatur keamanan pangan”. Pungkas Budiono.
(bud/rth)