Brigade Pangan diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan tujuan mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui penguatan kelembagaan petani dengan mendayagunakan sumberdaya lokal secara mandiri.
Korankalimantan.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa fokus utama pembentukan brigade pangan adalah menggerakkan sumber daya lokal, memanfaatkan lahan tidur dan mendukung peningkaan produksi diberbagai sekor peranian untuk memperkuat swasembada pangan.
Semenara itu, Kepala Badan Pnyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa Brigade Pangan adalah bentuk konkret komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan daerah melalui sinergi antara program optimasi lahan, pemanfaaan eknologi peranian dan pengembangan kapasitas petani.
“Untuk itu perlunya penataan agar pelaksanaannya berjalan baik serta mendukung kemajuan sektor pertanian modern di Indonesia”, ungkap Santi.
Hal ini direspon dengan diselenggarakannya sosialisasi penumbuhan Brigade Pangan (BP) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (09/11/24).
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Penyuluhan, Dedi Nursyamsi saat memberikan pengarahan pada kegiatan sosialisasi Brigade Pangan berharap petani milenial untuk menggerakkan program ini.
“Pertanian Modern Brigade Pangan ini dibentuk sebagai wujud dalam rangka peningkatan efisiensi, kesejahteraan petani dan produktivitas petani,” kata Dedi.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jendral Tanaman Pangan, Akhmad Musyafak menindaklanjuti Brigade Pangan yang sudah dibentuk untuk segera diaktifkan.
“Dari total 1.755 yang kita seleksi dan yang paling siap dari Brigade Pangan dan mitra kelompok tani,” paparnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Wahida Annisa Yusuf mengatakan, untuk Kabupaten Batola, sudah terbentuk 65 Brigade Pangan dari target 91 Brigade Pangan.
“Diharapkan dalam kurun waktu 2 bulan kedepan sudah harus turun, untuk mengelola lahan 200 Hektare”, ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Standarisasi dan Instrumentasi Pertanian (BSIP) Kalimantan Selatan, Ahmad Subhan menerangkan Brigade Pangan Kabupaten Batola sebagai percontohan program
“Kita melibatkan dari TNI yakni Babinsa untuk ikut mensukseskan program Brigade Pangan di Kabupaten Batola,” Pungkasnya.
(Ifn/rth)