Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi padi sepanjang Juni hingga Oktober 2024.
Korankalimantan.com – Pasalnya, Diprediksi hasil produksi komoditas itu pada Februari tahun ini lebih rendah dibandingkan periode 2019 hingga 2023 lalu.
“Sehingga kami anggap ini menjadi darurat pangan yang harus segera dicarikan solusi,” ujar Amran pada hari Rabu, 13 Maret 2024.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya terus senantiasa berupaya untuk meningkatkan produktivitas di tengah kondisi yang sedang tidak baik-baik saja, salah satunya dengan memanfaatkan lahan rawa hingga produktif.
“Lahan Rawa dapat menjadi produktif apabila didukung oleh sarana-prasarana, teknologi yang mumpuni, serta peran penyuluh dalam mendampingi petani di lapangan,” paparnya.
Untuk mengantisipasi turunnya produksi pertanian sekaligus upaya meningkatkan produktivitas pertanian, BPPSDMP menyelenggarakan FGD Agribisnis Lahan Rawa berbasis pertanian modern.
Kegiatan ini dilaksanakan Pada tanggal 14 Maret 2024 yang dilaksanakan di SMK PP Banjarbaru, serta turut dihadiri oleh Staf Ahli Menteri, Tenaga Ahli Mentan, Kepala BPPSDMP, Sekretaris Badan PPSDMP, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kepala UPT Lingkup BPPSDMP serta Fungsional dari BBPP Binuang dan BSIP
Kepala BBPP Binuang Wahida Annisa Yusuf dalam acara tersebut mengirimkan para Widyaiswara BBPP Binuang untuk hadir dalam acara ini.
“Kami siapkan tim widyaiswara BBPP Binuang yang nantinya akan menyiapkan kegiatan mendukung optimalisasi lahan rawa ini melalui pelatihan,” jelas Wahida.
(JK/AG/IRF/rth)