Tapin  

PPSDMP Gelar Sosialisasi ToT Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan Nasional

Sosialisasi Training of Trainer (ToT) gerakan tanam antisipasi darurat pangan nasional. (Foto: BBPP Binuang)

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (PPSDMP) menggelar sosialisasi Traning of Trainer (ToT) Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan Nasional.

Korankalimantan.com – Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) gencar melakukan percepatan tanam padi dan jagung di sejumlah daerah memasuki musim tanam I (MT-I) pada Oktober2023-Maret 2024. Langkah tersebut dilakukan guna meningkatkan produksi pangan, khususnya padi, untuk menjaga kestabilan harga dan menekan impor kebutuhan pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta seluruh jajaran Kementan untuk turun langsung ke lapangan dan melakukan pendataan serta mempercepat persiapan kebutuhan masa tanam.

Adapun kegiatan ToT Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan Nasional dipimpin oleh Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi melalui zoom dan live streaming di YouTube bppsdmp serta diikuti Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian, dan Babinsa. Rabu (24/04/2024).

Pada kesempatan itu, Dedi Nursyamsi mengatakan Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan ini merupakan langkah positif dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan meminimalisir dampak potensi krisis pangan di masa mendatang.

“Ini memiliki dampak langsung yang akan dirasakan oleh masyarakat. Dengan mendorong penanaman pangan secara mandiri, diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas pangan bagi seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BBPP Binuang, Wahida Annisa Yusuf mengutarakan kesiapan yang dilaksanakan menjelang hari H pembukaan dilaksanakan pada 2 Mei 2024 yang rencananya mengundang Menteri Pertanian.

“Kami sudah menyiapkan materi, narasumber dan lahan praktek,” jelas Wahida.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut digelar tidak lain dengan tujuan upaya dalam mengantisipasi darurat pangan.

“Langkah-langkah konkret seperti ini sangat penting untuk menghadapi tantangan-tantangan di bidang pangan, terutama di tengah ketidakpastian global yang terus berkembang,” pungkasnya.

(AG/IRF/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *