Pengelolaan Perpustakaan Desa dan Kelurahan

bimbingan teknis (Bimtek) pengelolaan perpustakaan desa dan kelurahan bertempat di Studio Mini Dispersip, Kamis (9/2/2023). (Foto : Diskominfo Tanbu)

Dalam rangka mewujudkan visi Tanah Bumbu untuk menjadi Kabupaten yang maju, unggul, makmur, religius dan demokratis menuju Serambi Madinah, tentu diperlukan adanya sebuah program yang terintegrasi serta berkelanjutan khususnya dalam pendidikan informal.

Korankalimantan.com – Sebagai tindak lanjut dengan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) pengelolaan perpustakaan desa dan kelurahan bertempat di Studio Mini Dispersip, Kamis (9/2/2023).

Kepala Dispersip Tanbu, Yulia Rahmadani mengatakan, pendidikan informal tersebut salah satunya dapat diakses melalui perpustakaan desa dan kelurahan yang menjadi wadah, serta salah satu sarana ujung tombak yang bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat.

“Seperti kita ketahui bahwa Kabupaten Tanah Bumbu memiliki komitmen yang kuat dalam mencerdaskan masyarakatnya, baik melalui sektor formal maupun informal,” kata Yulia.

Disamping itu lanjutnya, desa dan kelurahan saat ini telah memiliki berbagai macam program seperti peningkatan ekonomi, ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.

Disebutkannya, tak terkecuali desa dan kelurahan juga dituntut untuk turut serta menyediakan ekosistem terbaik yang dapat mendukung tumbuh kembangnya anak dan masyarakat, dimana salah satunya adalah melalui ekosistem perpustakaan desa dan kelurahan.

Perpustakaan sebagai lembaga institusi sosial harus memenuhi kriteria berdasarkan standar yang telah ditetapkan didalam aturan perundang-undangan, baik secara kondisi fisik perpustakaan itu sendiri maupun sumber daya manusia (SDM) pengelolanya.

Pemkab Tanbu melalui Dispersip berupaya penuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melakukan pembinaan terhadap perpustakaan dan tenaga perpustakaan, tak terkecuali terhadap perpustakaan desa dan kelurahan.

“Pembinaan seperti ini terus dilakukan. Kami tentu sangat berharap bahwa di era 4.0 atau era digital ini, perpustakaan desa dan kelurahan juga dapat berperan aktif dalam memberikan kemampuan literasi yang baik kepada masyarakat,” harapnya.

Sehingga masyarakat yang ada dapat memiliki kemampuan dalam menerima informasi, serta memfilter anomali informasi yang dapat memberikan efek negatif di masyarakat.

Bimtek secara khusus bertujuan agar peserta mendapatkan ilmu dan wawasan baru, tentang perpustakaan serta memberikan pemahaman yang komprehensif.

Selain memberikan dampak positif, serta dapat memudahkan mereka dalam melakukan pengelolaan dan juga dalam rangka untuk peningkatan pelayanan perpustakaan di desa dan kelurahan.

Disisi lain, Dispersip mengharapkan setelah Bimtek selesai para peserta dapat terus meningkatkan keterampilan, kemampuan, serta pemahaman tentang pengelolaan perpustakaan di desa dan kelurahan. Hal ini demi terwujudnya perpustakaan yang handal dan juga dapat mewujudkan SDM yang berdaya saing.

(rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *