Adanya dugaan tindak kejahatan skimming yang menyebabkan hilangnya dana tabungan nasabah Bank Kalsel, Pengamat Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat, Dr Ahmad Yunani mengatakan sistem keamanan Bank Kalsel sepertinya masih lemah.
Korankalimantan.com – Dr Ahmad Yunani menyatakan, ke depan Bank Kalsel harus melakukan perbaikan terhadap sistem keamanan keuangan perbankan, supaya tingkat kepercayaan nasabah terhadap Bank Kalsel dalam menyimpan uangnya menjadi terjaga.
“Harus diakui sistem keamanan Bank Kalsel masih lemah. Dan harus belajar dari bank-bank BUMN yang besar terkait bagaimana keamanan keuangan perbankan,” ujarnya dalam wawancara singkatnya kepada media ini, Senin (1/7/2022).
Supaya lanjutnya, jangan ada hacker yang masuk atau misalkan ada yang meretas segala macam yang dapat menyebabkan kerugian nasabah.
Lalu mengenai korbannya adalah PNS, Dosen dan Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat ini berpendapat, hacker ini kayaknya punya data terkait rekening PNS, kemudian bisa dengan mudah meretas.
“Apalagi kebetulan ini kan di awal bulan mau gajian. Saya tidak tahu apakah ini ada permainan, yang dapat membahayakan bagi perbankan,” ucapnya.
Dalam kacamata ekonominya, kalau sampai terjadi resesi ini sangat berbahaya bagi bank. Para PNS akan segera mengambil uangnya di bank tanpa tersisa.
“Ini kan repot jadinya, rasa ketidakpercayaan bukan hanya di kalangan PNS, tetapi nasabah umum pun ikut mengambil uang mereka. Maka Bank Kalsel bisa kewalahan, dan ini bisa menimbulkan kelumpuhan bagi bank,” prediksinya
Langkah strategis yang segera dilakukan Bank Kalsel, harus memberikan penjelasan kepada masyarakat bagaimana posisi keamanan dari keuangan nasabah, dijamin Bank Kalsel dan harus diyakinkan.
Berikutnya, secepatnya membuka posko pengaduan konsultasi terkait rekening nasabah yang dibobol, sehingga kepercayaan nasabah tetap terjaga walaupun PNS karena satu komando.
“Tetap harus dilakukan, karena itu akan berdampak, dan yang dikhawatirkan ikut paniknya nasabah non PNS,” katanya
Kemudian Bank Kalsel harus melakukan pemulihan ekonomi nasabah yang terkena dampak, lalu kompensasi apa yang diberikan terkait kemanan rekening nasabah, itu yang harus disiapkan.
Selanjutnya, Bank Kalsel sebagai jasa keuangan secara terbuka wajib memberikan pernyataan permintaan maaf kepada nasabah, jangan malu-malu, itu merupakan tanggung jawab mereka.
“Kalau sampai lambat, ini kan media online jadi cepat sekali menyebar. Jadi akui saja kelemahan itu, harus ada penjelesan secara transparan dari Bank Kalsel untuk langkah-langkah penanggulangan,” demikian paparan Dr Ahmad Yunani.(yon/may)