Parah, Selama 3 Tahun Jembatan Desa Hilir Banua di Kabupaten HST Tanpa Pagar, Banyak Korban Terjatuh

Kondisi jembatan di Kabupaten HST sudah sangat membahayakan pengguna jalan. (foto: ramli)
Kondisi jembatan di Kabupaten HST sudah sangat membahayakan pengguna jalan. (foto: ramli)

Sudah selama tiga tahun lebih jembatan Desa Hilir Banua Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengalami kerusakan, bahkan tanpa disertai pagar. Hal tersebut tentu saja sangat membahayakan pengguna jalan.

Korankalimantan.com – Salah satu pagar jembatan yang terbuat dari kayu tersebut sudah cukup lama hilang. Sementara di samping jembatan itu terdapat sungai dengan kedalaman 4 hingga 5 meter. Sudah banyak korban yang tercebur ke sungai, meski belum menelan jiwa.

Selain itu, aspal permukaan jembatan tidak mulus lagi, bahkan sudah banyak berlobang.

Pantauan korankalimantan.com, Selasa (8/2/2022) siang, pagar pembatas jembatan yang tidak ada itu berada di sebelah kiri dari arah Kota Barabai menuju ke Desa Kambat Utara.

Terlihat juga, salah satu pagar sudah mulai lapuk, karena mungkin sudah dimakan usia, karena pagar hanya berbahankan kayu.

Salah satu pengguna jembatan, Wahyu kepada koranbanjar.net mengungkapkan, sudah sering orang yang tercebur ke sungai di bawah jembatan. “Memang air sungai tidak dalam, tetapi sangat membahayakan warga,” ujarnya.

Ditambahkan, sebagai pengguna jalan yang setiap hari lalu-lalang di jembatan berharap kepada Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terkhusus untuk dinas terkait untuk segera mengatasi jembatan itu.

“Jembatan ini memang berada di Desa Hilir Banua, jembatan ini banyak menghubungkan beberapa desa,” tutup Wahyu.(korankalimantan.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *