Perayaan Mappanre Ri Tasi E tahun 2022 ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaksaan lebih menekankan pada perayaan yang bernuansa agamis melalui warisan kearifan lokal.
Korankalimantan.com – Perayaan Mappanre Ri Tasi E tidak lepas dari semua peran termasuk seluruh masyarakat. Di tengah masyarakat yang majemuk, kegiatan even Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi E ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan dan mengajak semua suku yang ada di Tanbu untuk ikut merayakan.
Ketua Lembaga Ade Ogi Pagatan, Fawahisah Mahabbatan, mengatakan kegiatan even Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi E ini merupakan adat tahunan yang dilaksanakan setiap tahun.
Namun sempat ditiadakan selama dua tahun karena pandemi covid-19 dan sekarang bisa dilaksanakan lantaran keadaan sudah berangsur normal pada PPKM Level 1.
Kegiatan budaya maritim ini dikemas dengan berbagai kegiatan dan mengajak semua suku yang ada di Tanah Bumbu terlibat untuk memeriahkan event budaya itu.
Seperti tersedianya sejumlah stand-stand dalam memeriahkan acara pesta pantai tersebut.
“Ini adalah pesta adat yang harus dilestarikan dan merupakan warisan nenek moyang kita sebagai pelaut. Kegiatan tahun ini juga sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena dikemas bernuasa religi dan sudah menghilangkan hal berbau syirik,” jelasnya.
Setelah diperpanjang menjadi selama 40 hari dalam acara itu, jumlah pengunjung yang bertandang ke tempat wisata pantai Pagatan itupun, dipastikan akan terus meningkat.
Sebagaimana diketahui Even Budaya Mapanre Ri Tasi E berlangsung mulai 13 April di Pantai Pagatan Kecamatan Kusan Hilir.
Adapun tema yang diusung ” Mewujudkan Tanah Bumbu Sebagai Serambi Madinah Melalui Warisan Kearifan Lokal”.(may)