Kondisi Terkini Tukul Arwana Saat Mengalami Pendarahan Otak, Vega Darwanti; Kondisinya Jauh Lebih Baik

Komedian Tukul Arwana mengalami pendarahan otak karena riwayat hipertensi yang diidapnya. Ia kemudian menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur.
Komedian Tukul Arwana mengalami pendarahan otak karena riwayat hipertensi yang diidapnya. Ia kemudian menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur.

Kondisi terkini komedian Tukul Arwana setelah diketahui menderita pendarahan otak disebutkan Vega Darwanti, kondisinya sekarang jauh lebih baik. Bahkan, Tukul sempat diurus suami Vega, di tempat sang suami bekerja.

Korankalimantan.comMas Tukul alhamdulillah kondisinya jauh lebih membaik, ini besok malah mau jenguk Mas Tukul lagi setelah sekian kali, demikian kata Vega Darwanti, ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2022) malam.

Menurut pengakuan Vega Darwanti, Tukul Arwana melakukan perawatan di tempat suaminya bertugas sebagai dokter. Oleh karena itu, suami Vega, Dema Sany Sanjaya pun mengetahui kondisi terkininya.

“Karena kan kebetulan suamiku lagi tugas, jadi Mas Tukul datang ke tempat tugas suami, ketemu ya sudah,” tutur Vega Darwanti.

Menurut Dema, Tukul Arwana masih menjalani perawatan fisioterapi hingga kini. Kondisi fisiknya pun sudah berangsur membaik karena tangannya sudah bisa mengangkat.

“Jauh lebih baik ya, dia masih fisioterapi, beberapa minggu lalu udah mulai bisa angkat-angkat gitu tangannya,” tutur Dema Sany Sanjaya.

Oleh karenanya, Vega Darwanti dan suami, berencana menjenguk Tukul Arwana dalam waktu dekat. Diketahui, Dema Sany Sanjaya adalah seorang dokter spesialis radiologi.

Sebagai informasi, Tukul Arwana sudah rutin menjalani fisioterapi sejak Desember 2021. Hal itu rutin dilakukannya sejak ia sembuh dari koma dan menjalani operasi.

Tukul Arwana dijadwalkan menjalani fisioterapi di salah satu klinik di Jakarta tiga kali dalam sepekan. Sementara, sisanya pegawai fisioterapi yang datang ke rumah, untuk terapi wicara dan okupasi.(korankalimantan.com)

Sumber: Suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *