Setelah mengetahui jemaah umrah yang telantar di Jakarta, Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah mengeluarkan peringatan keras terhadap Travel Naila Syafaah Wisata Mandiri. Kemenag meminta manajemen travel tersebut untuk menghentikan pendaftaran umrah baru.
Korankalimantan.com – Peringatan ini diketahui dari Kepala Kantor Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin kepada media ini melalui via WhatsApp, Senin (3/9/2022) pukul 22.00 Wita.
“Kemenag RI sudah memberikan surat peringatan kepada Travel Naila Syafaah Wisata Mandiri yang dikeluarkan pada 30 September kemarin,” ujarnya.
Dalam surat itu Kemenag RI menyatakan, berdasarkan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan ibadah umrah di lapangan, telah ditemukan banyak permasalahan terjadi pada jemaah umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri berupa kegagalan keberangkatan dan wan prestasi pelayanan di Arab Saudi.
Oleh karena itu, Kemenag RI memberikan peringatan kepada travel bersangkutan sekaligus memberikan langkah-langkah penertiban di antaranya, menghentikan penerimaan pendaftaran jemaah umrah baru di kantor dan seluruh kantor cabang.
Kemudian memberangkatkan seluruh jemaah umrah yang terdaftar atau mengembalikan biaya pendaftaran umrah.
Melaporkan kepada Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus tentang data seluruh jemaah terdaftar dan belum diberangkatkan.
Melaporkan rencana pemberangkatan jemaah umrah yang telah terdaftar.
Serta melaporkan saldo keuangan perusahaan, rekening resmi perusahaan, dilengkapi rekening koran tiga bulan terakhir.
Saat ini Muhammad Tambrin meminta bantuan kepada Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus untuk menyediakan tempat beristirahat sementara waktu atau transit untuk menggunakan Masjid UPT Asrama Haji Jakarta.
“Kata saya kepada direktur bina umrah dan haji khusus mohon dukungannya,” ucapnya.
Sementara dirinya lagi koordinasi dengan Travel Naila Syafaah.
Telah diketahui, sebanyak 240 orang Jamaah Umrah Travel Nala Syafaah Wisata Mandiri asal Kalimantan Selatan terlantar di Jakarta.
“Ada sekitar 240 orang jemaah asal kalsel, dan 30 orang asal Kalimantan Timur, total 270 orang, saat ini mereka terkatung – katung tinggal sementara di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta,” ungkap Habib Faturrahman Bahasyim mewakili jamaah.
Sebelumnya ada 90 orang jemaah sudah lebih dulu diberangkatkan menuju Mekkah, Arab Saudi. Adapun sisanya hingga sekarang tak kunjung berangkat.
“Pihak travel sudah berkali-kali berjanji akan memberangkatkan para jemaah, namun hingga saat ini janji itu tak kunjung ditunaikan,” bebernya.
Ternyata lanjut Habib Faturrahman sampai empat hari tidak ada kejelasan. (yon/may)