Dalam satu bulan terakhir, harga karet di wilayah Kecamatan Telaga Bauntung, Kabupaten Banjar kembali turun hingga menyentuh angka Rp6.700/per kilogram. Keadaan ini membuat para petani hanya bisa ‘ngelus’ dada, karena pendapatan mereka ikut menurun.
Korankalimantan.com – Kesulitan yang dihadapi para petani karet ini tentunya tidak dapat hanya didengarkan. Tetapi Pemerintah Daerah harus peka memberikan solusi agar harga karet kembali sesuai standar hingga meningkatkan kesejahteraan petani.
Petani asal Desa Telaga Baru, Kecamatan Telaga Bauntung, Laili kepada koranbanjar.net, Selasa (1/20/2022) mengeluhkan harga karet yang anjlok dalam 1 bulan terakhir ini.
“Sekarang harga karet cuma Rp6.700 per kilogram. Itu pun dipanen antara lima sampai dengan enam hari. Kalau satu bulan sebelumnya masih mending, harga karet sebesar Rp8.000 per kilo,” tuturnya.
Dikatakan, dia bukanlah pemilik kebun karet, melainkan hanya petani upah menyadap karet. Biasanya, dalam 3 hari dia bisa menyadap karet sekitar 50 kilogram. Kalau diambil rata-rata harga karet kering seharga Rp7.000 dikalikan 50 kilogram menghasilkan Rp350.000.
“Pendapatan Rp350 ribu itu dibagi dua dengan pemilik kebun. Jadi saya hanya mendapatkan Rp175 ribu untuk tiga hari. Itu jelas tidak cukup bagi kami untuk menghidupi keluarga. Harapan kami, pemerintah bisa membantu para petani karet agar dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi,” ucapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Banjar, Ahmad Sarwani saat melakukan reses pada 31 Oktober 2022 di Desa Telaga Baru, Kecamatan Telaga Beuntung mengungkapkan, banyak hal yang dia dapat dalam menyerap aspirasi masyarakat.
“Di samping minimnya infrastruktur, kami juga mengetahui lebih dekat terkait keluh kesah masyarakat. Antara lain, anjloknya harga karet di akhir-akhir ini yang sangat memukul ekonomi masyarakat kita di Kabupaten Banjar,” katanya.
Awalnya, harga karet pernah mencapai Rp10 ribu perkilo. Saat ini turun hingga mencapai harga 6.700 perkilogram.
“Dari 20 kecamatan, hampir 10 kecamatan masyarakat Kabupaten Banjar banyak menggeluti pertanian, hususnya pertanian karet maupun kompditi pertanian lain. Kita meminta dengan sangat kepada instansi terkait untuk terus memantau serta dapat memperbaiki perkembangan harga karet ini. Karena akan berdampak serius bagi perputaran ekonomi masyarakat Kabupaten Banjar. Daya beli masyarakat yang terus menurun sehingga akan memperlambat gerak ekonomi kita,” pungkasnya. (may)