Halaman SDN 1 Pulau Tabalong Menjadi ‘Kolam Renang’, Bahkan Sampai Ruang Kelas

Banjir di SDN 1 Pulau, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong. (foto:arif)
Banjir di SDN 1 Pulau, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong. (foto:arif)

Akibat luapan Sungai Tabalong, banjir tidak hanya menyebabkan jalan permukiman warga terendam. Tetapi juga mengakibatkan halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pulau, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong menjadi kolam renang dadakan, Sabtu (28/05/2022).

Korankalimantan.comBerdasarkan pantauan koranbanjarmasin.net, sekolah yang letaknya persis berada di tepi ruas jalan penghubung Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ini, posisi halaman dan ruang kelas lebih rendah dari badan jalan.

Akibatnya, halaman sekolah hingga ke ruang kelas terendam. Bahkan halaman sekolah digunakan anak-anak untuk mandi bak di kolam renang sungguhan.

Kepala Sekolah SDN 1 Pulau, Ristinawati mengatakan, banjir diakibatkan luapan Sungai Tabalong yang tepat berada di belakang parkiran sekolah.

“Bertepatan di belakang parkiran itu langsung sungai Tabalong,” ujarnya.

Ristinawati mengatakan, banjir di sekolahnya ini memang sudah sering terjadi. Bahkan sejak pagi air mulai masuk halaman sekolah dan ruang kelas, sebab bangunan yang ada ruangan terendam posisinya memang lebih rendah dari halaman sehingga air masuk.

“Sejak sekitar pukul 5 subuh tadi sudah, ketinggian air sekitar 20 sentimeter di halaman sekolah,” katanya.

Risnawati menuturkan, untuk yang terendam, selain teras dan halaman, juga ada 5 ruangan, yakni terdiri dari 1 ruang UKS dan 4 ruang kelas.

Dari 4 ruang kelas yang terendam hingga ke dalam, ada 2 ruangan yang memang tidak lagi dipergunakan untuk belajar.

Sementara itu, terkait aktivitas belajar mengajar karena bertepatan dengan jadwal vaksinasi, maka murid yang tidak ikut vaksin diliburkan.

“Mudah-mudahan besok banjirnya sudan turun dan hari Senin bisa kembali belajar,” ujarnya.

Namun lanjutnya, apabila sampai Senin nanti banjir juga belum juga surut, maka dengan pertimbangan untuk keselamatan anak-anak dan agar tetap bisa belajar dengan nyaman, maka proses pembelajaran akan dilakukan dari rumah.

“Untuk sementara demi keselamatan anak-anak jadi lebih baik pembelajaran dilakukan dari rumah,” ungkapnya.

Ristinawati menambahkan, karena area sekolahnya ini sangat sering terkena banjir, pihaknya juga telah menguusulkan ke pemerintah untuk melakukan peninggian halaman.

“Untuk permohonan peninggian halaman, sudah masuk. Insya Allah akan direalisasikan pada anggaran tahun 2023, untuk ruang kelas ada 4 yang dapat bantuan tahun ini dan sekaligus peninggian lantai,” tuturnya.(anb/may)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *