Terkait dengan jemaah umrah yang telantar, Habib Faturrahman Bahasyim menduga Pimpinan dan Owner PT Naila Syafaah Wisata Mandiri, melakukan penipuan terhadap para jemaah.
Korankalimantan.com – Dzuriat Habib Hamid Basirih, Habib Fathur mengungkapkan tentang hal itu kepada media ini lewat chat WhatsApp, Selasa (4/9/2022) di Jakarta.
“Ulun (saya) jujur memang merasa dirugikan oleh ulah oknum pemain atau penipu dari Travel Naila Syafaah ini, meski tidak semua berulah, kebetulan yang oknum ini adalah para pimpinan pucuk,” sebut buyut Habib Hamid Bahasyim atau dikenal Habib Basirih ini.
Lanjutnya, Habib Fathur mengungkapkan, tahun 2018, travel ini pernah melakukan hal serupa dengan modus yang sama pula. “Hanya saja namanya beda,” ucapnya.
Kemudian tahun 2021, mendirikan travel penyelenggara umrah dengan nama baru.
Habib Fathur di dalam Travel Naila Syafaah dijadikan sebagai Brand Ambasador.
“Itupun kemarin permintaan dari saudara-saudara saya di Banjarmasin untuk Naila Syafaah sebagai promosi,” terangnya.
“Ulun dengan senang hati, ulun bilang silakan cetak foto ulun untuk dimuat di dalam brosur untuk menarik jemaah,” akunya.
Dengan melihat foto tokoh religius Kota Banjarmasin dan dikenal di Kalsel ini, terang saja merupakan magnet terhadap jemaah dan ikut bergabung menjadi jemaah umrah Travel Nala Syafaah Wisata Mandiri.
Akhirnya hal itu menjadi pertanyaan jemaah yang diduga ditelantarkan oleh Travel Naila Syafaah.
“Ulun bilang, kebetulan foto ulun ditaruh di brosur itu karena sebagai brand ambasador, tidak ada komitmen apa-apa, hanya memberangkatkan ulun secara gratis dan membantu keberangkatan jemaah pada tanggal 28 September lalu,” jelasnya.
Namun dengan adanya dugaan penelantaran atau penipuan oleh pimpinan penyelenggara ini, maka yang terkena getahnya adalah pengurus di bawahnya.
“Seperti kepala cabang, kepala wilayah, sampai agen-agen yang merekrut jemaah dengan bendera Naila Syafaah,” bebernya.
Berkenaan dengan nama Habib Fathur sebagai Brand Ambasador, tidak menjadi kekhawatiran olehnya.
“Insya Allah jemaah tidak mengaitkan nama ulun dengan Naila Syafaah,” ujarnya dengan yakin.
Malah dikatakan Habib Fathur, jemaah merasa bersyukur atas keberadaan dirinya di tengah jemaah.
“Karena ulun langsung mengambil tindakan menghubungi media, dan masing-masing pemerintah daerah,” akunya.
“Dan alhamdullah respon pemerintah daerah khususnya Kalsel juga Kemenag, sangat luar biasa, cepat mereka memberikan bantuan berupa makanan dan tempat menginap,” demikian Habib Fathur. (yon/may)