Dorong Produktivitas, Kementan Gelar Pelatihan Tematik Pompanisasi di Kabupaten Batola

Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggiatkan program pompanisasi untuk optimalisasi penyediaan air pada daerah pertanian. (Foto : BBPP Binuang)

Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggiatkan program pompanisasi untuk optimalisasi penyediaan air pada daerah pertanian.

Korankalimantan.com – Program pompanisasi merupakan salah satu program utama Kementan selain Perluasan Areal Tanam (PAT), Optimalisasi Lahan (Oplah) dan Pertanian Modern.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, terus menekankan bahwa program Kementan saat ini bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian.

“Program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan pertuasan areal tanam. Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” ungkap Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut mendukung penuh program pompanisasi yang diluncurkan oleh Kementan. Menurutnya, ketersediaan air merupakan salah satu faktor kunci dalam peningkatan produktivitas pertanian.

Santi mengungkapkan, Melalui program ini, dirinya memastikan bahwa para petani akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan teknis terkait pengelolaan air yang efisien. BPPSDMP juga akan mengerahkan seluruh SDM nya untuk memaksimalkan implementasi program ini di lapangan.

“Dengan optimalisasi penyediaan air, target perluasan areal tanam akan lebih mudah dicapai, terutama pada lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif,” jelas Santi.

Guna turut mendukung program Kementan, maka Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang selaku UPT BPPSDMP, menggelar Pelatihan angkatan pertama program pompanisasi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wana Raya Kabupaten Barito Kuala (Batola) Provinsi Kalimantan Selatan.

Pelatihan secara resmi dibuka oleh Kepala BBPP Binuang Wahida Annisa Yusuf didamping Kordinator BPP Wanaraya, Sukiran dan Widyaiswara dari BBPP Binuang. Pelatihan digelar, 3 hari mulai tanggal 12 hingga 14 Oktober 2024 diikuti sebanyak 28 orang petani.

Acara ini menandai dimulainya pelatihan penting bagi para petani dan tenaga teknis, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola pompanisasi guna mendukung ketersediaan air di lahan pertanian.

Wahida dalam sambutannya, Sabtu (12/10/2024) mengatakan jika Kementan sangat antusias dengan pelatihan ini, karena menjadi langkah awal dalam membekali para petani dengan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan pompanisasi.

“Kehadiran seluruh peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendukung upaya optimalisasi pertanian melalui teknologi pompa air, ini merupakan bagian dari komitmen Kementan untuk memastikan program ini sukses dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan produktivitas lahan,” terang Wahida.

(krn/ar/sm/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *