Dorong Optimasi Lahan, Kementan Dukung Penuh Petani, Penyuluh, dan Babinsa Barito Kuala

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pemerintah daerah dalam rangka mengupayakan optimalisasi lahan dan percepatan tanam, Kamis (16/05/2024). (Foto: BBPP Binuang)

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pemerintah daerah dalam rangka mengupayakan optimalisasi lahan dan percepatan tanam, Kamis (16/05/2024).

Korankalimantan.com – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan pemerintah terus mendorong upaya optimalisasi lahan dan percepatan tanam dengan harapan bisa menekan angkat impor.

“Upaya – upaya percepatan tanam kita lakukan,mudah mudahan tahun depan bisa kita tekan impor dan tingkatkan produksi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menghimbau petani dan penyuluh di lapangan untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian.

“Action segera, lakukan pompanisasi, gerakkan Perangkat Desa, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa, Tunjukkan produksi pertanaman baik,” ujar Dedi.

Selain itu, Dedi juga turut mensupport seluruh insan pertanian dari berbagai daerah yang tersebar di Republik Indonesia

“Buat petani tersenyum, senantiasa membuat petani tersenyum,” tambahnya.

Untuk mendukung upaya optimalisasi lahan, BPPSDMP Kementan melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Optimalisasi Lahan (Monev Oplah) guna melihat kondisi di lapangan dampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya.

Mulai dari kendala yang dihadapi petani dan langkah apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Mei 2024 yang bertempat di Desa sungai pantai, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Terpisah, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP Binuang, Wahida Annisa Yusuf menyampaikan pihaknya sebagai UPT Kementrian Pertanian terlibat aktif dalam pendampingan petani untuk peningkatan indek tanam melalui pompanisasi di Kabupaten Batola.

“Kami siapkan para widyaiswara sebagai pelaksana pendampingan tersebut. Semoga kegiatan berjalan lancar sesuai apa yang diharapkan,” tandas Wahida.

(AGS/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *