Dampak El Nino di Sektor Pertanian dan Menghadapinya

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, para petani akan menghadapi bulan-bulan yang sulit dengan terjadinya El Nino. Untuk itu perlu persiapan untuk menghadapinya.

Korankalimantan.com – Kita memasuki bulan-bulan yang sulit melanda kepentingan nasional. El Nino akan menyebabkan penurunan produksi pertanian sebesar antara 30 sd 40 persen, demikian diungkapkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam satu kesempatan.

Biasanya El nino terjadi bulan Desember pada setiap 4 tahun sekali. Di sektor pertanian, El Nino dapat mengakibatkan gagal panen dan menurunkan kesejahteraan petani.

Kualitas pertanian juga akan menurun, hasil panen akan mengecil dan mengurangi rasa tanaman. Lantas, bagaimana persiapan menghadapi El Nino?

1. Pemantauan Perkembangan Cuaca

Perkembangan cuaca harus terus dipantau agar petani dapat mengatur jadwal penanaman. Jadwal irigasi serta perawatan secara keseluruhan.

2. Konservasi Air

Teknik penggunaan air irigasi yang efesien untuk menghemat air. Menyediakan sumbesr-sumber air alternatif untuk cadangan air.

3. Diversifikasi Tanaman

Tanaman yang adaktif, melakukan penanaman tanaman-tanaman yang lain.

4. Percepatan Masa Tanam

Penanaman padi yang biaya dilakukan mulai Maret hingga Oktober, setelah itu bisa melakukan pembibitan tanaman. Sehingga, setelah musim panen selesai, lahan bisa kembali diolah dan ditanam kembali.

5. Penggunaan Informasi dan Teknologi

Penggunaan teknologi untuk pembuatan hujan buatan dan informasi terkini perubahan cuaca untuk menghadapi El Nino dapat segera disebarluaskan, agar petani bisa mengetahui secara dini.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Biotron dapat menghemat biaya dan mudah ditemukan bahan bakunya di lingkungan sekitar serta mudah diterapkan.

“Biotron menjadi solusi dalam melawan mahalnya pupuk yang langka dan mahal di saat El Nino,” jelasnya saat opening speech melalui zoom meeting.

Ia menambahkan Biotron merupakan perpaduan antara biochar dengan pupuk organik dan agen hayati.

Dia mengatakan fungsi Biotron adalah nantinya menyediakan oksigen, menyediakan air dan menyediakan nutrisi. Dengan demikian Biotron akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah. Dengan demikian Biotron akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah.

Kemudian pupuk organik akan membantu memperbaiki struktur dan PH tanah. Lalu agen hayati berfungsi mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan.

“Pupuk hayati akan memasak bahan makanan bagi tanaman sehingga bisa langsung dimakan tanaman. Itulah fungsi Biotron. Paling penting adalah Biotron akan membantu menyuburkan lahan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia 40-50 persen,” tuturnya

Menteri Pertanian YSL sampaikan , Kementerian Pertanian Republik Indonesia ajak masyarakat menggunakan Bio char three in one (Biotron) untuk menghadapi langka dan mahalnya harga pupuk kimia, Rabu (28/6).

Pembuatan Biotron ini sangat mudah dan bahannya juga gampang didapatkan. Adapun proses pembuatan Biotron dari limbah pertanian dan ternak, pupuk organik cair dan hayati.

Terpisah, Kepala BBPP Binuang Bambang Haryanto mengatakan Inovasi Biotron sangat efisien dan biaya murah untuk meningkatan kesuburan tanah hingga produksi pertanian.

Mari kita biasakan masyarakat membuat Biotron. Sehingga petani di tanah air bisa memanfaatkan Biotron, karena dengan adanya Biotron pemerintah bisa menghemat subsidi anggaran yang dikeluarkan.

”Yang tadinya sangat banyak subsidi yang dikeluarkan dengan adanya Biotron pemerintah bisa menurunkan anggaran sebanyak 40-50 persen,” tutupnya.

(JK/AGS)

Respon (11)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *