Cuci Tangan di Sungai, Karyawati Kebun Sawit Rampa Estate Tewas Diterkam Buaya

Korban yang diterkam buaya di Kotabaru saat dievakuasi.
Korban yang diterkam buaya di Kotabaru saat dievakuasi.

Naas betul yang dialami seorang karyawati Kebun Sawit Rampa Estate Divisi 1 Blok M004 (M15), Hatinah (39) di Desa Rampa Cengal, Kecamatan, Pamukan Selatan Kabupaten Kotabaru. Selagi cuci tangan ke sungai, dia diterkam, kemudian diseret buaya hingga tewas mengenaskan, Senin (21/02) pukul 10.00 WITA.

Korankalimantan.com – Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Siregar, melalui Kapolsek Pamukan Selatan, Ipda Edi Supratman menceritakan kronologis kejadian, peristiwa itu mereka ketahui dari laporan pihak Perusahaan Kebun Sawit bahwa terjadi kecelakaan kerja yang dialami seorang karyawati kebun sawit.

Keterangan saksi Yulikah, kejadian bermula saat korban ditugaskan untuk mengutip LF di field M004 RPE bersama dengan rekan kerja lainnya yang sejumlah 17 orang.

“Kemudian pada jam 10:00 Wita, yang bersangkutan berniat akan istirahat makan bersama-sama dengan pekerja lainnya di tepi jalan CR dan melakukan cuci tangan dengan cara jongkok dipinggir parit collection tersebut,” terangnya, Selasa (22/2/2022).

Saat mencuci tangan di sungai yang memiliki kedalaman sekitar 45 meter dari permukaan tanah, korban langsung diterkam seekor buaya dengan menggigit tangan kanan korban.

“Korban ditarik ke dalam air. Seketika rekan kerja korban berlarian memberikan pertolongan untuk menarik tangan kiri korban yang menjerit meminta bantuan,” jelasnya.

Namun sayangnya, rekan korban tidak sempat menggapai tangan korban, sehingga korban tenggelam ditarik buaya ke dasar parit. Melihat korban diseret buaya, rekan korban kemudian langsung meminta bantuan kepada pekerja lainya yang berada di lokasi yang sama.

“Karena korban tidak kunjung muncul di permukaan sungai, akhirnya sekitar 45 menit 17 orang pekerja lainnya berusaha untuk mencari korban menggunakan kayu dan alat kerja lainnya, namun tidak ada yang berani masuk ke dalam parit karena posisi buaya masih berada di lokasi,” terangnya.

Setelah itu, sekitar pukul 10:45 Wita korban berhasil ditemukan di dasar parit dalam posisi telungkup berjarak sekitar 10 meter dari titik lokasi awal mengarah ke hulu. Kemudian korban langsung dibawa ke Klinik RPE untuk diobservasi tim medis.

“Hasil obeservasi tim medis menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat tenggelam dalam air, dan luka robek bekas gigitan di tangan kanan dan kaki sebelah kanan, serta luka robek di pelipis diduga akibat benturan dengan titi panen saat ditarik buaya,” imbuhnya.(cah/may)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *