Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani menyampaikan empat usulan pembangunan infrastruktur kepada Komisi V DPR RI saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tabalong di Aston Tanjung City Hotel, Senin (18/4/2022).
Korankalimantan.com – Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani menyampaikan, empat usulan pembangunan infrastruktur meliputi pelebaran jalan, perkembangan Bandara Warukin, Bendungan Padi Jaro 2, dan Lebak Ampukung.
“Jadi yang pertama tadi kita meninjau tentang ususlan pelebaran jalan, pelebaran jalan ini sudah kami usulkan pada tahun 2016 yang lalu dan alhamdulillah hari ini bisa dikunjungi, tadi sudah setengah disepakati, kalau tidak tahun ini bisa ke tahun 2023,” jelas Anang.
Menurut Anang, untuk pelerbaran jalan karena nantinya aktifitas pada jam 5 sampai 9 malam di depan Hotel Aston hingga fly over di pertambangan PT Adaro Indonesia mobilisasi angkutan pekerja tambang, angkutan semen serta belum lagi yang berlalu lalang ke Kaltim dan Kalteng akan memadati jalur tersebut.
“Mudah-mudahan pembangunan tahap kedua ini sampai ke fly over ataupun penambahan jalur bisa terealisasikan,” ujarnya.
Usulan kedua, kata Anang, terkait perkembangan transportasi udara di Bandara Warukin milik PT Pertamina.
“Karena di sini ada tiga orbit pital nasional, Pertamina, Adaro, Seman Conch Kalimantan, maka sebagian pimpinan manajemen dan middlenya itu kalau mau keluar daerah pasti menggunakan fasilitas penerbangan yang artinya untuk prospek ke depan sangat bagus,” terangnya.
Kemudian usulan ketiga Anang mengungkapkan, terkait peran Tabalong dalam mendukung suplai pangan di IKN, pihaknya mengusulkan pembangunan Bendungan Jaro 2 karena sebagian pangan di Tabalong disedot ke Kalteng dan Kaltim hingga sekarang.
“Oleh sebab itu, kami memandang penting untuk melakukan peningkatan pembangunan pertanian, hanya tinggal waiting list atau daftar tunggu aja lagi, akan tetapi kalau kita menunggu IKN 2024, saya khawatir kita akan kelimpungan, karenanya hal ini perlu akselerasi pembangunan bendung Jaro 2 ini sebelum tahun 2024,” ungkapnya.
Usulan keempat Anang menyebutkan, terkait pembangunan Lebak Ampukung dengan luas lahan 5.000 hektar yang mempunyai potensi untuk mengantisipasi dampak banjir di Tabalong hingga ke Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) karena air akan tertampung.
“Potensinya 5.000 hektar lebih ini sudah dimanfaatkan 2.400 hektar serta tenaga kerja tidak ada masalah sehingga letak ini perlu perlakuan khusus, kami mohon dari Kementerian PUPR, pembangunan Infrastruktur pengairannya, sehingga semuanya bisa dimanfaatkan, waton satu dan dua dimanfaatkan untuk apa serta demikian dengan waton 3,” tuturnya.(anb/may)