Kekayaan budaya Suku Dayak Maanyan di Desa Warukin, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong masih lestari hingga sekarang. Salah satunya tradisi mengolah berbagai minyak yang diyakini mengandung kemampuan mistis, seperti minyak untuk kebal terhadap senjata tajam sampai minyak memanggil jodoh.
Korankalimantan.com – Jenis minyak beragam, setiap minyak dipercaya memiliki manfaat dan khasiat masing-masing.
Seperti minyak pelindung diri. Minyak ini jika dioleskan ke tubuh penggunanya maka diyakini tubuhnya akan kebal dari berbagai jenis senjata tajam.
“Bukan kebal kulit, hanya kebal tidak kena. Misalnya ini diritualkan kita pasang dengan jarak satu meter, maka benda apapun tidak akan mengenai tubuh,” ujar Masanturi (41), warga Desa Warukin saat Festival Dayak Maanyan, Sabtu (19/2/2022).
Kemudian ada minyak gendam yang dipercaya dapat membungkam musuh.
Menurut Masanturi, penggunaan minyak gendam dapat dioleskan ditubuh maupun senjata penggunanya, terutama pada saat akan berperang.
“Penggunaan misalnya waktu perang, bisa dioleskan di tubuh bisa di senjata dan waktu ada musuh mau menembak maka senjatanya tidak akan meledak,” tuturnya.
Selanjutnya ada minyak aura yang dipercaya dapat meningkatkan kharisma penggunanya. Penggunaannya juga hanya cukup dioleskan ke titik-titik bagian tubuh tertentu.
Ada juga ada minyak sambung maut. Minyak ini kegunaannya untuk mengobati bagian tubuh yang terluka atau patah.
“Kalau misal kita luka atau patah cukup dioleskan saja,” ujar Masanturi.
Selain itu ada minyak tambah tenaga. Jika digunakan dengan benar maka penggunanya akan memiliki tenaga dan daya tahan tubuh melebihi manusia lainnya.
“Kalau kita oleskan ke seseorang dia akan berperang tujuh hari tujuh malam tidak akan bisa lelah,” jelasnya.
Kemudian ada juga minyak pemanggil leluhur yang khasiat utamanya dapat memanggil arwah-arwah para leluhur terdahulu. Namun di samping itu juga dapat digunakan untuk memanggil jodoh.
“Misalnya istri kita meninggalkan kita pulang ke Jawa. Kita akan panggil pakai minyak ini supaya kembali,” terang Masanturi.
Namun meski memiliki berbagai manfaat dan khasiat, minyak-minyak ini tidak dapat digunakan oleh sembarang orang.
Jika ada ada orang yang ingin menggunakannya harus melewati ritual khusus yang mana ritual tersebut hanya bisa dilakukan orang memiliki keturunan mengolah minyak.
“Kita tidak melayani sembarangan. Kita tidak mengasihkan sembarangan karena ini adalah warisan leluhur kita,” tutur Masanturi.(anb/sir)