Beredar, Video Staf DPRD Kota Banjarmasin Adu Mulut Dengan Kader HMI

Dua orang Satpam berusaha menyuruh keluar Ketua HMI Banjarmasin, Nurdin.(foto: tangkapan layar video)
Dua orang Satpam berusaha menyuruh keluar Ketua HMI Banjarmasin, Nurdin.(foto: tangkapan layar video)

Beredar sebuah video salah satu staf DPRD Kota Banjarmasin berinisial RS dengan jabatan Kabag TU adu mulut dengan dua kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banjarmasin di ruang kerja RS di kantor DPRD Kota Banjarmasin. Keduanya terlibat adu mulut diduga terkait raibnya surat permohonan audiensi dari kader HMI.

Korankalimantan.comKeributan yang sempat terekam video berdurasi 17 menit lebih tersebut terjadi, Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 10.00 Wita.

Berdasarkan tayangan video yang diketahui media ini, usai kejadian pada sore harinya, RS tampak sangat emosi saling bersahutan dengan dua kader HMI Banjarmasin yang  masuk ke ruangannya.

Dalam video itu, RS yang duduk di balik meja kerjanya dengan wajah terlihat sangat marah mengatakan tidak pernah menerima surat itu.

“Siapa yang bicara surat itu hilang, siapa? Aku tidak pernah menerima surat itu, ini kamu memancing emosi aku kah,” ucapnya dengan nada agak tinggi.

Sementara dua kader HMI Banjarmasin, yang diketahui salah satunya adalah bernama Nurdin Ardalepa selaku Ketua HMI Banjarmasin terus mencoba mengingatkan bahwa yang mengatakan surat permintaan audiensi itu hilang adalah RS.

“Silakan bapak emosi terserah bapak, kamu tidak ingat yang menerima surat itu,” ucapnya.

“Ini kantor aku, kenapa kalian seperti itu, dasar tidak punya adab,” sahut RS dalam video tersebut.

Lalu dijawab kembali oleh salah satu kader HMI selain Nurdin, dengan berucap “ini kantor rumah rakyat,” jawabnya.

Suasana semakin terlihat menegang, Nurdin mengatakan RS lah yang tidak mengabari audiensi hingga mengatakan surat itu hilang.

“Mengatakan surat itu hilang dan segala macam, kalau surat itu hilang mengapa kami tidak dikabari,” ucap Nurdin.

Masih menurut isi rekaman video, RS menjawab dengan keadaan kikuk. Dia mengaku telah menerima surat itu dan diserahkan ke atas.

Namun ketika ditanya kembali oleh Nurdin, apakah dirinya menerima atau tidak terhadap surat dimaksud, jawaban RS berubah, mengatakan tidak menerima dan hanya memberitahukan melalui WhatsApp.

“Aku intinya lewat WA, bahwa buhan kalian handak audiensi,” bantahnya.

Sejurus itu, tiba-tiba datanglah beberapa anggota keamanan (Satpam) pengamanan dalam (Pamdal) tanpa banyak bicara langsung menyeret dengan paksa kedua kader HMI keluar ruangan RS.

Menurut informasi dari pihak HMI banjarmasin, keributan ini diselesaikan secara damai di meja kepolisian Polresta Banjarmasin.(yon/may)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *