Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, terus berperan aktif dalam upaya mitigasi atau pencegahan terhadap bencana di daerah.
Korankalimantan.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Eryanto Rais Rabu (23/03/2022), menyampaikan bahwa selain berfokus terhadap penanganan bencana, BPBD juga melakukan kegiatan pemberitaan melalui Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops).
“Kami punya gedungnya, jadi disitu kami sampaikan terkait pemberitaan terkait bencana dengan berkoordinasi dengan Dinas Kominfo,” jelas Eryanto.
Kepala BPBD itu juga menjelaskan bahwa dari tujuh jenis potensi bencana yang terjadi di Tanah Bumbu, didominasi oleh bencana banjir, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, dan longsor.
Sebagai bentuk pencegahan, saat ini unsur BPBD juga tengah turun ke lapangan untuk melakukaan pemetaan terhadap daerah-daerah yang dianggap rawan bencana banjir.
“Bahkan BMKG sampai saat ini tidak bisa memprediksi alam kita ini khususnya Kotabaru dan Tanah Bumbu, jadi iklim kita tidak bisa ditentukan dibanding dengan Kabupaten atau Kota lain di Kalimantan Selatan,” pungkasnya.
Oleh sebab itu pihaknya dituntut untuk selalu sigap dikala bencana yang berpotensi terjadi kapan saja. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, BPBD juga bekerjasama dengan stakeholder dan unsur terkait yang terlibat dalam penanganan bencana.
“Alhamdulillah dengan stakeholder terkait seperti KPH Kusan, dan unit Basarnas yang sudah ada di Tanah Bumbu, komunikasi kita lebih cepat sehingga sekarang penanganan bencana tentu lebih cepat jika dibanding dengan dulu,” kata Eryanto.
Selain itu data-data terkait bencana yang terjadi setiap tahun juga menjadi dokumen dan arsip penting bagi BPBD, yang menjadi salah satu data pendukung Pemerintah Daerah dalam upaya pembangunan Bendungan Kusan yang terus didorong oleh Bupati Tanah Bumbu Abah HM Zairullah Azhar.
Kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sesuai arahan dari Bupati, BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk mau di relokasi sebagai antisipasi mengurangi risiko bencana.
Menurutnya keselamatan jiwa atau seseorang merupakan hal yang paling penting dalam penanganan bencana disamping kerusakan yang terjadi akibat bencana. Oleh karena itu Kepala BPBD Tanbu menekankan agar masyarakat dapat terus waspada dalam segala bentuk potensi bencana yang terjadi.
“Selain itu kami selalu menyampaikan himbauan kepada masyarakat Tanah Bumbu terkhusus yang tinggal di pesisir pantai di dalam cuaca ekstrem agar tidak melaut dulu, selain itu masyarakat di pesisir sungai yang rawan banjir kami juga menghimbau untuk tetap waspada,” jelasnya.
Pada tahun sebelumnya BPBD Tanah Bumbu sempat mendapatkan penghargaan atas kinerjanya, hal tersebut menjadi pacuan semangat BPBD untuk tetap memberikan upaya dan hasil yang terbaik di masyarakat khususnya dalam penanganan bencana alam di daerah.
(Slv)